Fajri (3)
Sabtu malam, saat orang - orang sibuk memegang tangan pasangan mereka, bergandeng menikmati kerlip lampu kota atau berhadap - hadapan di meja cafe kekinian. Aku, hanya sibuk memegang smartphone.
Membuka kembali chat whatsapps, dm instagram untuk menemukan sedikit tawa dari sisa asa yang terlupa.
Drrrdrrrdrrrrdrrrrdrrrr hpku bergetar
Segera ku hentikan aktivitasku, ku buka tombol home.
Ada dm masuk dari Fia,
Fia? perempuan itu membalas stories instagramku??
:)
Ku balas dengan perasaan paling membahagiakan.
Fia adalah teman smpku, dulu banyak orang bilang dia menyukaiku. Mungkin benar, dia kadang menyukai hal yang ku suka juga, band favorit kita sama tapi sayangnya perasaanku waktu itu tak sama.
Baiklah ini akan sedikit panjang, tapi akan kuceritakan kenapa aku begitu bahagia saat ada dm masuk darinya
Satu tahun yang lalu setelah selesai Ujian Nasional. Aku menjalani hidupku dengan keadaan serba rapuh, aku tak bisa memprediksi hasil UN ku, aku tak begitu yakin dengan cita - citaku. Rasanya aku masih terlalu dini untuk menentukan kemana arah langkah ini atau mungkin aku hanya tak visioner saja. Tapi satu yang ku tau. Aku harus segera berkekasih, kupikir sudah lama aku tak mengingat Anti, kekasihku 3 tahun silam. Jadi mungkin saja aku sudah siap untuk memulai hal baru, berkekasih.
Bukan tanpa alasan. Aku butuh seseorang yang bisa menjadi tempatku cerita banyak hal, hidup, cita - cita, mimpi, atau yang terdekat mau lanjut ke universitas mana? Dan aku memilih fia.
Kita langsung dekat. Agak aneh memang tp kita memang langsung akrab waktu itu. Aku sempat berfikir jangan - jangan kau masih menyukaiku? Sejak smp? Atau itu hanya halusinasiku saja?
Kau ingat tempat pertama kita bertemu? Perpusda
Tempat orang - orang membaca buku malah kita jadikan tempat bersua. Aneh haha
"Aku sudah ambil buku, kita mau langsung ke atas?"
"Lantai atas buat apa?"
"Untuk ruang baca, kita bisa ngobrol disana"
"Okai"
Bisa dibilang itu pertama kalinya dengan kesadaran tinggi aku niat ke perpustakaan.
"Duduk dsini aja"
Aku mengiyakan. Kita mengobrol banyak hal tentang kisah - kisah smp kita, hal yang belum sepenuhnya ku tau juga rencanamu tentang STAN yang jadi tujuanmu setelah ini.
"Emang kamu punya pacar"
Tanyaku di sela sela senyumu
"Enggak, udah putus"
"Kapan?"
"Udah lama lah"
"Emang udah move on"
"Yaudah lah, hidup itu harus kedepan kan, emangnya kamu? "
Aku cukup tersentak dengan kalimat terakhir itu
"Dih, aku juga udah haha"
Dan aku ingin kita tertawa seperti kita tertawa hari itu, tulus, menyenangkan.
Langit sore emas dari balik jendela lantai 2 perpusda juga kita yang berhadapan. Lengkap
Membuka kembali chat whatsapps, dm instagram untuk menemukan sedikit tawa dari sisa asa yang terlupa.
Drrrdrrrdrrrrdrrrrdrrrr hpku bergetar
Segera ku hentikan aktivitasku, ku buka tombol home.
Ada dm masuk dari Fia,
Fia? perempuan itu membalas stories instagramku??
:)
Ku balas dengan perasaan paling membahagiakan.
Fia adalah teman smpku, dulu banyak orang bilang dia menyukaiku. Mungkin benar, dia kadang menyukai hal yang ku suka juga, band favorit kita sama tapi sayangnya perasaanku waktu itu tak sama.
Baiklah ini akan sedikit panjang, tapi akan kuceritakan kenapa aku begitu bahagia saat ada dm masuk darinya
Satu tahun yang lalu setelah selesai Ujian Nasional. Aku menjalani hidupku dengan keadaan serba rapuh, aku tak bisa memprediksi hasil UN ku, aku tak begitu yakin dengan cita - citaku. Rasanya aku masih terlalu dini untuk menentukan kemana arah langkah ini atau mungkin aku hanya tak visioner saja. Tapi satu yang ku tau. Aku harus segera berkekasih, kupikir sudah lama aku tak mengingat Anti, kekasihku 3 tahun silam. Jadi mungkin saja aku sudah siap untuk memulai hal baru, berkekasih.
Bukan tanpa alasan. Aku butuh seseorang yang bisa menjadi tempatku cerita banyak hal, hidup, cita - cita, mimpi, atau yang terdekat mau lanjut ke universitas mana? Dan aku memilih fia.
Kita langsung dekat. Agak aneh memang tp kita memang langsung akrab waktu itu. Aku sempat berfikir jangan - jangan kau masih menyukaiku? Sejak smp? Atau itu hanya halusinasiku saja?
Kau ingat tempat pertama kita bertemu? Perpusda
Tempat orang - orang membaca buku malah kita jadikan tempat bersua. Aneh haha
"Aku sudah ambil buku, kita mau langsung ke atas?"
"Lantai atas buat apa?"
"Untuk ruang baca, kita bisa ngobrol disana"
"Okai"
Bisa dibilang itu pertama kalinya dengan kesadaran tinggi aku niat ke perpustakaan.
"Duduk dsini aja"
Aku mengiyakan. Kita mengobrol banyak hal tentang kisah - kisah smp kita, hal yang belum sepenuhnya ku tau juga rencanamu tentang STAN yang jadi tujuanmu setelah ini.
"Emang kamu punya pacar"
Tanyaku di sela sela senyumu
"Enggak, udah putus"
"Kapan?"
"Udah lama lah"
"Emang udah move on"
"Yaudah lah, hidup itu harus kedepan kan, emangnya kamu? "
Aku cukup tersentak dengan kalimat terakhir itu
"Dih, aku juga udah haha"
Dan aku ingin kita tertawa seperti kita tertawa hari itu, tulus, menyenangkan.
Langit sore emas dari balik jendela lantai 2 perpusda juga kita yang berhadapan. Lengkap
Komentar
Posting Komentar