Fajri (4)
Dan apa kau juga ingat, setahun lalu. Pada satu malam di bulan Juni?
~~~~~~
Sore itu aku sedang beberes diri, menyiapkan pakaian terbaik, parfum yg enak juga menenangkan bara yang bergejolak di hati. Begitu tak siapkah aku menemuimu kali ini? Atau sudah lama sekali aku tak merasakan perasaan seperti ini hingga kali ini benar - benar terasa seperti pertama kali.
Aku sudah tidak kos di purwokerto jadi sore itu juga ku pacu motorku segera. Waktu masih jam 5 sore, aku transit dulu ke rumah Nasution, teman SMA ku. Aku rasa aku tak bisa datang ke kosanmu dalam keadaan super nervous.
"Bro, biasanya kalau malam minggu gini enaknya ngajak kemana? "
"Kalau aku gak pernah milih tmpat jri, biar cewe kita aja yang nentuin"
"Nah kalau dia bilang terserah gimana? "
"Nah itu baru, kita harus masuk untuk langsung nentuin. Biar kita dianggap laki laki yang bisa cepat mengambil keputusan"
"Makanya aku mau konsul disini bro haha, gimana kalo alun - alun"
"Terlalu ramai, banyak pengamen jri, menurutku si cafe aja makan bareng gt atau sekedar minum trus ngobrol aja"
"Bener juga, tp dimana?
"Depan gor banyak kalo gak daerah unsud"
"Siap "
"Ngomong - ngomong perlukah aku bawa makanan gt, martabak atau minuman susu itu apa ya mill.... ? "
"Milmax mksudnya? "
"Iya"
"Gausah dulu, kan kalian mau keluar"
"Ya juga si"
Senja turun dari balik awan pekat, semoga kali ini tak turun hujan. Aku menuju kosmu selepas sholat maghrib.
Kita ke meja batu, katamu
Aku masuk ke dalam kosanmu, ternyata di tengah kosan ada ruang terbuka yang mungkin dibuat untuk cuci baju tp kalau malam bisa untuk tempat ngobrol anak - anak kos.
Dan kali ini, aku yang duduk disana. Dihadapanmu
Kupikir kita akan kemana, ternyata hanya ngobrol di meja batu saja. Tapi sungguh tak apa. Setelah ratusan malam ku lalui sendiri, kini berdua denganmu dimana saja terlihat sangat menarik.
Mau kopi? Katamu
Boleh, jawabku
Oke bentar ya.
Aku boleh nebak ini kopi apa?
Apaa?
Abc item ya?
Eh kok tau?
Hehe
Dan aku mulai merasakan kembali perasaan yang sudah lama hilang, sebahagia inikah orang - orang yang sedang mencintai? Melihat tatap matamu begitu dekat. Lalu...
"Aku sering nulis tentangmu sewaktu SMP Jri"
Kau berlari kecil ke kamar, menambil buku kecil
Dan itu adalah buku diary mu
Tentang aku yang begitu cuek katamu, dan tentangmu yang begitu sulit mengungkapkan.
Fia, taukah kamu sebahagia apa aku malam itu? Ini akan jadi satu malam di hidupku yang mungkin akan sulit untuk kulupa. Dingin kota ini, juga cahaya bintang diatas sana menjadi candu, aku kini mencintaimu.
Aku pulang sebagai seseorang yang kini mencintaimu. Setelah ini kita akan bertemu lagi, dan saat itu tiba, kita akan menjadi dua orang yang berkekasih ya. Tunggu :)
~~~~~~
Sore itu aku sedang beberes diri, menyiapkan pakaian terbaik, parfum yg enak juga menenangkan bara yang bergejolak di hati. Begitu tak siapkah aku menemuimu kali ini? Atau sudah lama sekali aku tak merasakan perasaan seperti ini hingga kali ini benar - benar terasa seperti pertama kali.
Aku sudah tidak kos di purwokerto jadi sore itu juga ku pacu motorku segera. Waktu masih jam 5 sore, aku transit dulu ke rumah Nasution, teman SMA ku. Aku rasa aku tak bisa datang ke kosanmu dalam keadaan super nervous.
"Bro, biasanya kalau malam minggu gini enaknya ngajak kemana? "
"Kalau aku gak pernah milih tmpat jri, biar cewe kita aja yang nentuin"
"Nah kalau dia bilang terserah gimana? "
"Nah itu baru, kita harus masuk untuk langsung nentuin. Biar kita dianggap laki laki yang bisa cepat mengambil keputusan"
"Makanya aku mau konsul disini bro haha, gimana kalo alun - alun"
"Terlalu ramai, banyak pengamen jri, menurutku si cafe aja makan bareng gt atau sekedar minum trus ngobrol aja"
"Bener juga, tp dimana?
"Depan gor banyak kalo gak daerah unsud"
"Siap "
"Ngomong - ngomong perlukah aku bawa makanan gt, martabak atau minuman susu itu apa ya mill.... ? "
"Milmax mksudnya? "
"Iya"
"Gausah dulu, kan kalian mau keluar"
"Ya juga si"
Senja turun dari balik awan pekat, semoga kali ini tak turun hujan. Aku menuju kosmu selepas sholat maghrib.
Kita ke meja batu, katamu
Aku masuk ke dalam kosanmu, ternyata di tengah kosan ada ruang terbuka yang mungkin dibuat untuk cuci baju tp kalau malam bisa untuk tempat ngobrol anak - anak kos.
Dan kali ini, aku yang duduk disana. Dihadapanmu
Kupikir kita akan kemana, ternyata hanya ngobrol di meja batu saja. Tapi sungguh tak apa. Setelah ratusan malam ku lalui sendiri, kini berdua denganmu dimana saja terlihat sangat menarik.
Mau kopi? Katamu
Boleh, jawabku
Oke bentar ya.
Aku boleh nebak ini kopi apa?
Apaa?
Abc item ya?
Eh kok tau?
Hehe
Dan aku mulai merasakan kembali perasaan yang sudah lama hilang, sebahagia inikah orang - orang yang sedang mencintai? Melihat tatap matamu begitu dekat. Lalu...
"Aku sering nulis tentangmu sewaktu SMP Jri"
Kau berlari kecil ke kamar, menambil buku kecil
Dan itu adalah buku diary mu
Tentang aku yang begitu cuek katamu, dan tentangmu yang begitu sulit mengungkapkan.
Fia, taukah kamu sebahagia apa aku malam itu? Ini akan jadi satu malam di hidupku yang mungkin akan sulit untuk kulupa. Dingin kota ini, juga cahaya bintang diatas sana menjadi candu, aku kini mencintaimu.
Aku pulang sebagai seseorang yang kini mencintaimu. Setelah ini kita akan bertemu lagi, dan saat itu tiba, kita akan menjadi dua orang yang berkekasih ya. Tunggu :)
Komentar
Posting Komentar