Fajri (2)
Aku pikir itu karenamu, Riana
Entah, sudah kucoba mencari siapa atau apa, hingga kebiasaanku mengenangnya digunung menjadi hilang. Tapi hanya satu kejadian yang muncul.
Kita dekat, iya. Namun hanya sebatas teman organisasi SMA dulu. Tidak lebih dari itu. Tapi aku masih ingat betul satu bulan sebelum pendakianku ke sumbing sipetung waktu itu.
Pelajaran biologi kosong, kelas hanya diberi tugas. Setelah selesai dengan tugas, aku menemuimu di baris belakang bersama temanmu, kita saling mengobrol biasa. Sampai tiba - tiba saja kau memegang tanganku, menuliskan kata di telapak tanganku
"2016 target move on"
"Apa ini" kataku
"Sudah lama banget kamu mikirin mantan mulu, tahun besok km harus move on, inget UN, belajar"
Kalimat itu menempel masuk ke dalam suasana paling dalam di otaku
Dan kau tau, target kita terpenuhi bahkan pada desember 2015, saat pendakianku ke sumbing waktu itu.
Ah iya. Jangan - jangan karna ini. Doamu juga harapmu yang baru kutau kini saat menginjak semester 3. Ah bego.
Aku juga inget bulan Januari. Waktu ulang tahun sekolah. Saat satu pesan masuk darimu untuk mengingatkanku.
"Besok, kita disuruh bawa bekal buat makan siang. Kita makan siang bersama buat ngerayain hari jadi sekolah, sebenarnya tiap kelas sudah dijatah satu tumpeng tapi kecil jadi biar itu jadi simbolis aja"
"Okei siyap" jawabku di SMS
"Kamu anak kos emang mau bawa bekel apa besok wkwkk"
"Gak tau, paling beli di kantin trus di makan di kelas, eh apa kamu mau masakin aku?"
"Boleh, mau apa? Mi goreng"
"Yah, jangan mi dong, aku mau masakan rumahan"
"Oke deh besok ya"
Sebetulnya aku tak berharap lebih, pun kalau besok tak ada masakan darimu ya gakpapa
Esoknya waktu aku baru duduk di kelas kamu menghampiriku
"Nih jri, kamu tau? Aku masak ini dari jam 3 pagi kamu pasti jam segitu belum bangun, tapi aku udh bangun demi buat masak buat km"
"Makasih wkwk"
Dan aku kembali merasakan apa itu di cintai. Lewat masakan rumahan yang kau masak jam 3 pagi.
Riana, jika saja aku tau ini lebih cepat mungkin kita akan bersama. Tapi mau gimana lagi
Paling tidak aku tau, sekarang aku sudah move on, menerima kenyataan bahwa masa lalu yang indah di pikiran itu sudah menjadi keihklasanku, dia bukan lagi miliku.
Dan itu karenamu. Kalau suatu hari nanti kau baca tulisan ini.
Aku hanya ingin mengucap terimakasih.
Entah, sudah kucoba mencari siapa atau apa, hingga kebiasaanku mengenangnya digunung menjadi hilang. Tapi hanya satu kejadian yang muncul.
Kita dekat, iya. Namun hanya sebatas teman organisasi SMA dulu. Tidak lebih dari itu. Tapi aku masih ingat betul satu bulan sebelum pendakianku ke sumbing sipetung waktu itu.
Pelajaran biologi kosong, kelas hanya diberi tugas. Setelah selesai dengan tugas, aku menemuimu di baris belakang bersama temanmu, kita saling mengobrol biasa. Sampai tiba - tiba saja kau memegang tanganku, menuliskan kata di telapak tanganku
"2016 target move on"
"Apa ini" kataku
"Sudah lama banget kamu mikirin mantan mulu, tahun besok km harus move on, inget UN, belajar"
Kalimat itu menempel masuk ke dalam suasana paling dalam di otaku
Dan kau tau, target kita terpenuhi bahkan pada desember 2015, saat pendakianku ke sumbing waktu itu.
Ah iya. Jangan - jangan karna ini. Doamu juga harapmu yang baru kutau kini saat menginjak semester 3. Ah bego.
Aku juga inget bulan Januari. Waktu ulang tahun sekolah. Saat satu pesan masuk darimu untuk mengingatkanku.
"Besok, kita disuruh bawa bekal buat makan siang. Kita makan siang bersama buat ngerayain hari jadi sekolah, sebenarnya tiap kelas sudah dijatah satu tumpeng tapi kecil jadi biar itu jadi simbolis aja"
"Okei siyap" jawabku di SMS
"Kamu anak kos emang mau bawa bekel apa besok wkwkk"
"Gak tau, paling beli di kantin trus di makan di kelas, eh apa kamu mau masakin aku?"
"Boleh, mau apa? Mi goreng"
"Yah, jangan mi dong, aku mau masakan rumahan"
"Oke deh besok ya"
Sebetulnya aku tak berharap lebih, pun kalau besok tak ada masakan darimu ya gakpapa
Esoknya waktu aku baru duduk di kelas kamu menghampiriku
"Nih jri, kamu tau? Aku masak ini dari jam 3 pagi kamu pasti jam segitu belum bangun, tapi aku udh bangun demi buat masak buat km"
"Makasih wkwk"
Dan aku kembali merasakan apa itu di cintai. Lewat masakan rumahan yang kau masak jam 3 pagi.
Riana, jika saja aku tau ini lebih cepat mungkin kita akan bersama. Tapi mau gimana lagi
Paling tidak aku tau, sekarang aku sudah move on, menerima kenyataan bahwa masa lalu yang indah di pikiran itu sudah menjadi keihklasanku, dia bukan lagi miliku.
Dan itu karenamu. Kalau suatu hari nanti kau baca tulisan ini.
Aku hanya ingin mengucap terimakasih.
Komentar
Posting Komentar