Menurutmu kita berkekasih karena kita sekarang sama-sama saling suka atau kita nanti juga masih akan saling peduli dan tanggung jawab pada apa yang akan kita putuskan? Peduli bukan soal apakah kita setiap hari harus saling memberi kabar atau setiap hari harus ada pertemuan. Itu soal yang bisa kita cari kenyamanannya. Tapi apakah kita akan peduli, jika salah satu dari kita ada yang mengaku mencintai sedang yang lain mengaku sudah tidak mencintai? Apakah yang mencintai akan bisa berfikir "Kalo kita lanjutin hubungan ini, apa kamu akan merasa terpaksa, karena kamu sudah tidak cinta lagi denganku?" Lalu, apakah yang mengaku tidak cinta juga bisa berfikir "Apakah hubungan ini harus berakhir? Karena kamu masih cinta, artinya kita belum sama-sama menyerah, hanya aku yang kalah. Kalau kita berhenti, apakah aku egois?" Dan apakah setelah ini kita masih bisa saling evaluasi? Kenapa kamu menyerah, apakah kita kurang perhatian, kurang pertemuan atau kurang kehangatan...
Dulu, aku pikir orang yang mengatakan waktu terlalu cepat berlalu hanya kiasan. Dia mungkin hanya sedang meromantisasi keadaan. Namun, ternyata memang ada banyak hal yang berubah dan aku seolah tak punya kekuatan apa-apa untuk menolak atau sekadar memperlambat. Dulu, di perpustakaan daerah, rasanya aku masih melihatmu menggebu-gebu. Aku rasa kamu sedang ingin-inginnya belajar biar lolos tes masuk STAN. Namun, tak tidak ada yang tahu. Mungkin kamu kehilangan fokus karena sesuatu, mungkin memang belum rezeki. Tapi, mimpi untuk tetap kuliah rasanya belum padam. Kamu bekerja di Jakarta, mengumpulkan satu demi satu, dan kini telah memetiknya satu demi satu. Aku pikir dunia sekarang sedang berbunga-bunga. Ya, setidaknya duniamu. Salah satu impianmu sudah terwujud. Aku liat kamu membagikan momen lulus kuliah. Selamat ya. Mungkin, sebentar lagi mimpi mimpimu yang lain juga segera dipetik. Rasanya aku ingin segera melihat mimpi yang lain itu terwujud. Melihatmu bisa seperti ini sun...
Malam ini aku terbangun oleh dering telpon darimu, tepat jam 2 pagi. Waktu dimana orang sibuk dengan alam mimpinya, kau malah sibuk menangis. Rupanya orang yang kau sebut pacar itu kembali berulah. Aku mendengarkan kisahmu dengan sedikit kantuk, kadang kau menceritakanya dengan emosi yang menggebu - gebu, kadang kata itu kau ucap dengan lirih sampai tak terdengar, apa kini kau begitu terluka? “aku tadi sempat ketemu sama dia ven, aku tanya kan, kita sebenernya masih pacaran gak ? kok kamu sering gak ngehubungin aku sekarang. Dia cuma jawab, kalau kamu mau masih ya masih, kalau engga ya berarti engga. Trus dia langsung pergi. Ih, Coba ven bayangin jadi aku, sakit banget kan” “udah jangan nangis, aku mau jawab, kalau kamu udah berhenti nangis. Kasian tuh bola matamu udah besar, gak cantik lagi kan :) udah ya, jangan terlalu dipikirin deh, ini udah jam berapa loh masih belum tidur juga. Mungkin tadi dia lagi buru - buru atau mungkin dia lagi ada masalah kan kita gatau, yang bik...
Komentar
Posting Komentar