apakah dunia kedokteran mempercayai adanya nyawa ?



Beberapa waktu lalu entah berawal dari mana saya menemukan sebuah kalimat yang sangat membuat saya penasaran, tulisanya seperti ini “apakah dunia kedokteran mempercayai adanya nyawa?” kalau iya, bagaimana cara kerjanya ? analoginya seperti ini ketika dokter menangani orang yang gagal jantung yang jantungnya sudah berhenti, dan orang itu tidak sadar dan akan selamanya tidak sadar kalau dokter tidak meng-on-kan kembali jantung itu dengan alat kejut. Kalau jantung itu kembali on maka orang itu kembali bernyawa, bandingkan dengan sepeda motor. Orang adalah mesin biologis sedangkan motor adalah mesin mekanik. Ketika sepeda motor kita off kan maka mesin akan mati, tak bergerak, tak bertenaga. Manusia ketika dalam keadaan off pun sama, tidak bergerak, tidak bertenaga. Nah sampai disini, pikiran saya mulai berkeliaran kemana-mana, apakah nyawa itu ? nyawa itu dimana ? apa itu kesadaran? Apakah sama dengan nyawa? ketika dokter bisa meng on kan kembali jantung manusia dengan alat kejut apakah itu berarti takdir itu bisa berubah dengan teknologi? Dimana tugas malaikat pencabut nyawa? Jika malaikat akan mencabut nyawa lalu tiba-tiba dokter menggunakan alat kejut dan pasien itu on kembali? Mungkinkah nyawa itu di otak? Karna otak adalah pusat pengendali tubuh kita? Apakah mungkin nyawa itu otak ? tapi bukankah otak memerintah seluruh bagian tubuh kita sehingga bekerja lalu menjadikan kita mempunyai kesadaran ? lagi-lagi apakah kesadaran sama dengan nyawa ?
Di Al-Quran jelas mengatakan “kemudian dia menyempurnakanya dengan meniupkan roh (ciptaan)Nya ke dalam (tubuh)nya dan dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur (QS. As-Sajdah 32:ayat 9). saya sudah bertanya ke beberapa teman saya di kedokteran dan biologi ya meskipun belum mendapatkan jawaban yang cukup memuaskan tapi begini kira-kira jawabanya. Jadi kalau sudah dinyatakan meninggal lalu mendapat kejutan jantung yang membuat dia hidup kembali. Mungkin itu karunia Allah, tugas malaikat pencabut nyawa belum ditugaskan ke orang tersebut. Bukan teknologi yang merubah takdir tapi Allah sudah menakdirkan semuanya, teknologi mungkin hanya perantara. Jawaban yang cukup bijak dan masuk akal. Lalu dia menambahkan bedanya nyawa, nyawa yang memberikan kehidupan, kesadaran adalah kehidupan. Nyawa itu yang membuat kita hidup, maksudnya kalo kita tidak sadar bukan berarti kita tidak bernyawa. Tapi kalau tidak ada nyawa sudah pasti kita tidak sadar. Jawaban yang menarik sekali, mungkin maksudnya adalah jika kita pingkan kita hanya kehilangan kesadaran, tp masih bernyawa, dan kalau kita tidak bernyawa sudah pasti kita mati dan tidak ada kesadaran. Tapi masih ada pertanyaan yang tersimpan, apakah cara kerja nyawa tergantung dengan kerja tubuh? Atau nyawa itu di otak ? tapi bukankah otak hanya alat kesadaran ? tapi tunggu, dimana fungsi dari nyawa ? kalau otak adalah alat vital kesadaran yang membuat kita bisa mengatur organ tubuh kita untuk bejalan, berbicara, berfikir dll.
Allah SWT Berfirman : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya Berfirman) bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, betul (Engkau Tuhan Kami), kami bersaksi (kami lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan, sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini (QS  Al A’Raf 7:ayat 172)
Dan pertanyaan terakhirnya adalah siapa yang bertanggung jawab di akhirat nanti ? bukankah Allah akan mengambil nyawa kita untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kita didunia, tapi nyawa itu dimana, nyawa itu siapa? Apakah nyawa yang mengatur tubuh kita atau kesadaran yang mengatur tubuh kita. Sementara yang mengatur tubuh kita yang membuat kita berfikir dan bertindak adalah karna adanya kesadaran, tapi kenapa nyawa yang bertanggung jawab di akhirat. Apakah kesadaran sama dengan nyawa ? tapi bukankah sudah dikatakan tadi kesadaran adalah kehidupan dan nyawa adalah yang memberi hidup ? masa sih hanya karna nyawa yang memberikan kehidupan, nyawa yang bertanggung jawab. Karna yang membuat kita berfikir bertindak adalah karena kesadaran, karena otak kita bekerja memerintah tubuh kita, untuk bertindak, berbicara yang tentunya akan menghasilkan dosa atau pahala, harusnya kesadaran yang bertanggung jawab. Ataukah nyawa mempunyai andil besar sehingga dia yang bertanggung jawab. Tapi dimana ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menemui Mimpimu di Jakarta

Angan-angan di Kota yang Jauh

Bahaya yang Sembunyi