sebuah perspektif baru

Apa kau masih ingat ? waktu itu pelajaran biologi dan kosong, aku duduk di sebelahmu, dan kita berbicara banyak hal, tentang apapun itu; kita bicara kuliah, UN, dan apalagi kalo bukan masa depan. Saat kita berdiskusi tentang berbagai topik tiba tiba kau memegang tanganku, menuliskan satu persatu huruf di telapak tanganku, aku masih ingat dengan jelas isinya yang sangat sederhana “move on target 2016 “ jujur aku kaget, dan kau dengan tenang mengatakan “ ini tahun terakhirmu, tahun depan kau harus move on, fokus ke masa depanmu” ditutup dengan senyum tipis dari bibirmu, aku hanya bisa tersenyum dan meng iyakan. Aku tak tau apa maksudmu, tapi kata-kata itu begitu melekat sampai sekarang, “masih banyak bahagia lain diluar sana, apa kau tidak percaya?” memang kau benar tentang itu, aku yang terlalu asik menutup diri, aku yang terlalu takut untuk mencoba “move on itu bukan hanya berani berpindah, tapi harus berani membawa hal baru meskipun terasa asing “. kau tau aku terlalu sulit memulai, bahkan dengan 2 orang sebelumnya aku gagal, aku dibayangi dua hal, takut menyakiti hati wanita lain karena aku, sekaligus benci memulai lagi, berproses lagi. Dan setelah lama menikmati kesendirian, aku merasa bisa melakukan semua hal sendiri, menyibukan dengan melakukan berbagai aktivitas disekolah, aku seperti mencintai diriku sendiri, semua yang kulakukan. Meski terkadang akupun iri dengan mereka yang membawa kado dan harap cemas terhadap pacarnya “ kira-kira dia suka gak ya” ah sudah lama aku tidak merasa dicemaskan orang lain.“sudah terlalu lama ven, mau sampai kapan seperti ini ?” ah aku selalu suka ketika dipanggil ven daripada chel. Aku tahu, dan kau harus tahu akupun tak ingin. Kenangan selalu berusia lebih panjang dari hubungan itu sendiri, ia seperti tersimpan di tumpukan berkas lain, yang saat kau membersihanya kau akan membacanya lagi. Ya aku akan menikmati proses ini, melupakanya tanpa harus menyakiti orang lain, aku tak akan mencoba lagi sampai aku benar benar berdamai. Terimakasih sudah mengingatkanku manisnya melupakan, manisnya tersenyum lagi. Aku akan mencoba menjadi yang aku mau, berdamai dengan kenangan, memulai lagi, dan kau tahu ? move on tak harus punya pacar lagi kan ? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menemui Mimpimu di Jakarta

Angan-angan di Kota yang Jauh

Etika yang Luntur atau Dosen yang Baperan ?