Menulis itu Melelahkan


Beberapa bulan belakangan ini saya merasa menulis itu hal yang sangat melelahkan, terutama menulis tentangmu. Kisah kita yang masih sama, tak banyak berubah. Hanya perasaanku padamu saja yang semakin menggebu – gebu.

Sebentar marah sebentar ramah. Sebentar jauh sebentar riuh, sebentar datang namun hanya singgah. Hanya itu - itu saja, siklus yang selalu berulang. Lalu aku berusaha menuliskanmu, mengabadikanmu dalam bentuk kata yang tak pernah satu hurufpun kau baca.

Menyesakan dada, Saat tiap huruf juga tanda baca itu kuketik, Saat pikiran mulai menelaah kalimat, 

Saat itu hatiku telah sekarat.

Saat aku kembali merasakan tiap detik yang kita habiskan

Tanpa pernah kau tau isi perasaan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menemui Mimpimu di Jakarta

Angan-angan di Kota yang Jauh

Etika yang Luntur atau Dosen yang Baperan ?